Tugas Bahasa Indonesia 2
1. Buatlah wacana singkat dengan memperhatikan EYD, tanda baca.
2. Carilah informasi yang berhubungan dengan pilihan kata (Diksi) dengan memperhatikan:
- Pengertian
- Macam-maca Diksi
- Makna Kata
- Sinonim
- Antonim
- Homonim
- Polisemi
- Hiponim
Jokowi Inspeksi Mendadak
Seperti hal
yang saya lihat di televisi, semenjak dilantik sebagai Gubernur DKI
Jakarta periode 2012-2015 Jokowi tidak henti-hentinya melakukan inspeksi ke
lapangan. Seperti contohnya beberapa hari lalu Gubernur DKI Jakarta Jokowi
melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur,
dan Kecamatan Cempaka Putih. Di kedua kantor kelurahan itu, Jokowi tak bertemu
dengan masing-masing lurah ataupun camat yang seharusnya pada waktu tersebut
sudah harus berada dikantor mereka. Saat berada di Kelurahan Cempaka Putih
Timur Jokowi melontarkan pertanyaan kepada staf kelurahan karena tak bertemu
sang lurah. Staf kelurahan di kantor tak dapat menjawab secara pasti dan hanya
mengatakan lurah sedang tidak berada di tempat. "Lagi keluar, Pak,"
kata seorang staf Kelurahan Cempaka Putih Timur.
Sidak Jokowi ke Kelurahan Cempaka Putih Timur itu hanya
berlangsung sekitar dua menit. Selanjutnya, Jokowi melanjutkan kunjungannya ke
kantor Kecamatan Cempaka Putih. Tetapi saat inspeksi ke kantor Kecamatan
Cempaka Putih setali tiga uang, di sana ia juga tak bertemu Camat Cempaka
Putih. Alhasil, Jokowi pun hanya mampir sekitar lima menit. Saat berada disana,
Jokowi sempat berperan sebagai warga dan bertanya akan prosedur mengajukkan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB)"Ini berkasnya mana, terus bayarnya berapa?"
tanya Jokowi.
Karena banyak keluhan tentang berbelit-belitnya pengurusan
KTP oleh staf Kecamatan, Jokowi menuju tempat pelayanan KTP. Dan benar saja di
tempat tersebut tertera simbol "Buka", tetapi Jokowi menemukan
loketnya masih tertutup. "Ini tulisannya 'Buka', tetapi loketnya tutup.
Enggak benar ini," kata Jokowi.
Setelah berkunjung ke tiga tempat itu Jokowi merasa perlu
untuk memanggil seluruh Lurah dan Camat wilayah DKI Jakarta. Jokowi akan menggelar pertemuan dengan para
lurah dan para camat DKI Jakarta. Jokowi mengatakan, pertemuan tersebut guna
mendapatkan pengarahan mengenai birokrasi yang dapat melayani masyarakat dan
harus memulai pelayanan masyarakat tepat waktu sehingga semakin optimal.
Pengertian Diksi
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan
selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh
efek tertentu (seperti yang diharapkan)”. Sedangkan menurut Wikipedia
pengertian diksi adalah sebagai berikut:
1. Diksi merupakan
pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara.
2. Diksi merupakan
seni berbicara yang jelas sehingga
setiap kata dapat didengar dan dipahami. Pengertian ini membicarakan pengucapan
dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Diksi dapat pula diartikan pilihan kata dan kejelasan lafal
untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam karang
mengarang (Kridalaksana, 1982: 35). Diksi bukan hanya berarti pilih-memilih
kata. Istilah ini bukan saja digunakan untuk menyatakan gagasan atau
menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa,
ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
Diksi atau pilihan kata mencakup pengertian kata-kata mana
yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk
pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang
tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Pilihan
kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar
kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu.
Makna Kata
Makna sebuah kata atau sebuah kalimat merupakan makna yg
tidak selalu berdiri sendiri.
Adapun makna kata terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
1. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang lugas yang menyampaikan
sesuatu secara faktual. Makna denotative tidak akan mengalami perubahan makna.
Makna konotatif adalah makna yang bukan sebenarnya, yang umumnya bersifat
sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.
Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman. Contoh:
Kata kurus pd contoh di atas bermakna konotatif netral, artinya tdk memiliki
nilai rasa yg mengenakkan, tetapi kata ramping bersinonim dg kata kurus itu
memiliki konotatif positif, nilai yg mengenakkan. Orang akan senang bila
dikatakan ramping.
2. Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang cakupannya lebih luas. Kata
khusus adalah kata yang memiliki
cakupan yang lebih sempit atau khusus.
Misalnya bunga termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari bunga adalah
mawar, melati , anggrek.
3. Makna Leksikal dan makna Gramatikal
Makna Leksikal adalah makna yang sesuai dengan hasil
observasi alat indera atau makna yang
sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan.
Contoh: Kata nyamuk, makna leksikalnya adalah binatang yang
menyebabkan timbulnya penyakit.
Makna Gramatikal adalah untuk menyatakan makna jamak bahasa
Indonesia, menggunakan pengulangan kata, seperti kata: meja yg bermakna “sebuah
buku,” menjadi meja-meja yang bermakna
“‘ banyak meja.”
4. Makna Peribahasa
Makna pribahasa adalah makna yang bersifat memperbandingkan
atau mengumpamakan, maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan.
Contoh: Bagai, bak, laksana dan umpama lazim digunakan dl
peribahasa.
5. Makna Kias dan Lugas
Makna kias adalah kataataupun kalimat yg tidak
mengandung arti yang sebenarnya. Contoh:
raja siang, bermakna mathari.
6. Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang dapat diserap oleh panca
indra. Misalnya meja, air, dan suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang sulit
diserap oleh panca indra. Misalnya kemerdekaan, kebebasan.
Macam-macam Diksi
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu :
·
fonem
·
Silabel
·
Konjungsi
·
Hubungan
·
kata benda
·
kata kerja
·
infleksi
·
uterans.
Macam macam hubungan makna
1. Sinonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
2. Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
1. Sinonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
2. Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
3. Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4. Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
5. Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
6. Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7. Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8. Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4. Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
5. Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
6. Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7. Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8. Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Sumber:
artikel yang menarik, yuk kunjungi juga UNIMUDA Sorong dan UHAMKA
BalasHapus