Senin, 17 Desember 2012

Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah


sebelum kita melangkah lebih jauh mengenai pembahasan kita yaitu karya ilmiah.Mungkin beberapa orang sama sekali belum mengetahui apa itu karya ilmiah dan bagaimana cara membuatnya.berikut ini akan saya berikan beberapa penjelasan cara penulisan karya ilmiah untuk anda.

1.      Pemilihan Topik

         Topik merupakan bahan pembicaraan atau pokok pembicaraan dalam karangan. Kedua, pembatasan topik. Setelah topik berhasil dipilih, maka topik tersebut harus dibatasi agar tidak terlalu luas. Ketiga, pemilihan judul. Topik yang sudah dipilih dinyatakan dengan judul.

Pemilihan topik harus dilakukan pertama kali pada kegiatan prapenulisan karangan. Dalam pemilihan topik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu

  1. topik bermanfaat dan layak dibahas.
  2. topik harus menarik .
  3. topik dikenal baik oleh penulis.
  4. bahan mudah diperoleh dan cukup memadai.
  5. topik tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

2.      PembahasanTopik

        Pembahasan topik makalah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Letakkan topik pada posisi sentral dan ajukan pertanyaan apakah topik masih dapat dirinci.
  2. Daftar rincian-rincian topik itu dan pilihlah salah satu rincian topik tersebut untuk diangkat ke dalam makalah
  3. Ajukan pertanyaan apakah rincian topik yang telah dipilih dapat dipilih lagi.

3.      Pemilihan Judul

Dalam karangan ilmiah persyaratan untuk menentukan judul adalah

  • ·         Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat dalam makalah.
  • ·         Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam bentuk kalaimat. Itulah sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan tanda tititk.
  • ·         Judul makalah hendaknya singkat dan jelas. Sebaiknya, judul makalah berkisar antara 5 sampai 15 kata.
  • ·         Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun judul makalah harus tetap mencerminkan isi makalah.

4.      Menentukkan Tujuan Penelitian
  
      Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan   penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kerah mana, atau data (informasi) apa yang akan dicapai melalui penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan  dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable).

Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi :

a. Tujuan umum

Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui penelitian.

b. Tujuan khusus

Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum, sifatnya lebih operasional dan spesifik. Bila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Kata-kata operasional dalam tujuan khusus adalah : mengukur, mengidentifikasi, menganalisa, membandingkan, menilai, mengetahui, dll.

5. Kerangka Karangan 
   adalah rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya, pokok- pokok yang akan dibicarakan,  pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan.

Perancangan Karangan

Kegiatan mengarang merupakan kegiatan bertahap. Pada umumnya, para pakar membagi kegiatan mengarang itu menjadi tiga tahap, yakni

(1) tahap kegiatan prapenulisan (prewriting),

(2) tahap kegiatan penulisan (writing), dan

(3) tahap kegiatan pascapenulisan (post-writing).

Dengan kata lain, kegiatan mengarang adalah kegiatan yang mengikuti alur proses yang bertahap dan berurutan.

cara membuat karangan yang baik:

  • Menentukan tema yang akan ditulis
  • Pilih judul yang sesuai dengan karangan yang akan ditulis
  • membuat kerangka karangan yang jelas, gagasan yang sesuai tema, berisi pokok pikiran yang logis, serta konsisten terhadap tema dan judul
  • Selalu memperhatikan isi dari karangan
  • Penggunaan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
  • Menguasai tema serta pokok bahasan yang akan kita tulis
  • Patuh pada kerangka karangan yang telah kita buat sebelumnya

6.      Langkah-langkah Penulisan Karya Ilmiah

a. Menentukan Topik

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan topik, antara lain:

  1. Topik yang Anda tentukan harus berada di sekitar Anda, baik di sekitar pengalaman Anda maupun di sekitar pengetahuan Anda. Hindarilah topik yang jauh dari diri Anda karena hal itu akan menyulitkan Anda ketika menggarapnya.
  2. Topik yang Anda pilih harus topik yang paling menarik perhatian Anda.
  3. Topik yang Anda pilih harus terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas. Hindari pokok masalah yang menyeret Anda kepada pengumpulan informasi yang beraneka ragam.
  4. Topik yang Anda pilih harus memiliki data dan fakta yang objektif. Hindari topik yang bersifat subjektif, seperti kesenangan atau angan-angan Anda.
  5. Topik yang Anda pilih harus Anda ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya — walaupun serba sedikit. Artinya, topik itu janganlah terlalu baru bagi Anda.
  6. Topik yang Anda pilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahasa kepustakaan yang memberikan informasi tentang pokok masalah yang akan dibahas. Sumber kepustakaan dapat berupa buku, majalah, surat kabar, brosur, surat keputusan, situs web atau undang-undang, dan lain-lain. Juga bila memerlukan wawancara, maka orang yang akan Anda wawancarai itu tidak jauh dari tempat Anda dan mudah di hubungi.

Jika topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk, tinggal Anda menguji sekali lagi: apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan terbatas ataukah masih terlalu umum dan mengambang.

b. Menentukan Judul

Penentuan judul karya ilmiah dapat ditempuh dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan. Namun, tidak semua pertanyaan itu harus digunakan mementukan judul. Mungkin, pertanyaan itu perlu dikurangi atau ditambah dengan pertanyaan lain.

c. Rangka Buram Karya Ilmiah

Kerangka karangan, pada prinsipnya adalah proses penggolongan dan penataan berbagai fakta. Kerangka karya ilmiah dapat membuat rangka buram, yakni rangka yang hanya memuat pokok-pokok gagasan sebagai pecahan dari topik yang dibatasi, atau dapat juga membuat rangka kerja, yakni rangka yang merupakan perluasan atau penjabaran dari rangka buram.

Anda menentukan dahulu judul-judul bab dan judul anak bab sebelum. Judul bab dan judul anak bab itu merupakan pecahan masalah dari judul karya ilmiah Anda. Untuk menentukan judul bab dan judul anak bab, Anda dapat bertanya kepada judul karya ilmiah. Pertanyaan yang dapat diajukan ialah apa yang dilakukan dengan judul itu, akan diapakan judul itu, atau masalah apa saja yang dapat dibicarakan di bawah judul tersebut. Nah, berdasarkan kerangka buram itu, Anda mulai bekerja.

C. Tahap Pengumpulan Data

Jika judul karya ilmiah dan rangka buram karangan Anda sudah selesai, selanjutnya Anda memasuki tahapan pengumpulan data. Langkah pertama yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah mencari informasi dari kepustakaan (buku, koran, majalah, brosur) mengenai hal-hal yang ada relevansinya dengan judul garapan saat ini.

Informasi yang relevan diambil sarinya dan dicatat. Jangan lupa selalu mencatat sumber informasi secara lengkap untuk memudahkan penulisan penanda acuan dan daftar pustaka. Di samping pencarian informasi dari kepustakaan, penyunting juga dapat memulai terjun ke lapangan. Data di lapangan dapat dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara atau eksperimen.

D. Pengorganisasian dan Pengonsepan

Jika data terkumpul, Anda menyeleksi dan mengorganisasi data itu. Anda menggolong-golongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk. Anda menentukan data mana yang dibicarakan kemudian. Jadi, Anda mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan. Misalnya jika penelitian bersifat kuantitatif, data diolah dan dianalisis dengan teknik statistik yang sederhana. Jika, penelitian Anda adalah penelitian kualitatif (penelitian pustaka) maka data dibahas secara naratif. Selanjutnya, Anda mulai mengonsep karya ilmiah sesuai dengan urutan kerangka karangan yang ditetapkan.

E. Pemeriksaan Konsep

Sebelum mengetik konsep, Anda memeriksa dahulu konsep itu. Tentu ada bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang. Buanglah penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan yang dirasakan sangat menunjang pembahasan. Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakupi pemeriksaan isi karya ilmiah dan cara penyajian karya ilmiah, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.

F. Penyajian atau Pengetikan

Ketika mengetik, Anda memerhatikan hal-hal seperti kulit depan, unsur-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur dalam halaman pengesahan, unsur-unsur dalam daftar isi, dan unsur-unsur dalam daftar pustaka serta lampiran. Pembicaraan bentuk karya ilmiah mencakupi bahan yang digunakan, perwajahan, dan penomoran halaman. Pembicaraan bagian-bagian karya ilmiah mencakupi judul karya ilmiah, judul bab-bab dalam karya ilmiah, judul anak bab, (d) judul tabel, grafik, bagan, gambar, daftar pustaka, dan lampiran. Hal-hal di atas tentu Anda perhatikan sesuai dengan konvensi pembuatan karya ilmiah ini.

G. Bahasa dalam Penyuntingan Karya Ilmiah

Berbagai ketentuan yang sepatutnya mendapat perhatian dari penulis karya ilmiah agar isi pernyataannya komunikatif atau berdaya jual, karya ilmiah itu memenuhi kriteria logis, sistematis, dan lugas. Karya ilmiah logis jika keterangan yang dikemukakan dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal. Karya ilmiah disebut lugas jika disajikan dalam bahasa yang langsung menunjukkan persoalan dan tidak berbunga-bunga. Dalam hubungan dengan penggunaan bahasa, penyunting selanjutnya wajib menguasai pemakaian ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, pembentukan kata, pemilihan kata, penyuntingan kalimat efektif, dan paragraf karya ilmiah.

H. Sitematika Penulisan



 Sumber:






ALINEA



Pengertian Alinea
Alinea adalah  kumpulan kalimat yang saling berhubungan yang merupakan hasil dari sebuah gagasan.

Tujuan Pembentukan Alinea
  1. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema
    yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh mengan dung suatu tema, bila terdapat
    dua tema, maka dipecahkan menjadi dua alinea.
  2. Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian pada akhir kalimat. Dengan perhentian yang lrbih lama ini, konsentrasi terhadap tema alinea lebih terarah.
Macam-Macam Alinea
Berdasarkan sifat dan tujuannya, alinea dapat dibedakan menjadi :
  1. Alinea Pembuka
  2. Alinea Penghubung
  3. Alinea Penutup
Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat dibedakan menjadi :
  1. Alinea persuatif
  2. Alinea argumentatif
  3. Alinea naratif
  4. Alinea deskriptif
  5. Alinea ekspositoris
Berdasarkan fungsi, alinea dapat dibedakan menjadi :
  1. Alinea Pembuka
  2. Alinea Pengembang
  3. Alinea Penutup
Syarat-Syarat Pembentukan Alinea
Adapun syarat - syarat dari alinea yaitu :
  1. Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.
  2. Koherensi, (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu).
  3. Perkembangan alinea, (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu)
  4. Efektif, dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.
CONTOH ALINEA
Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac, Prancis. Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai berenang dan menyelam gara-gar waktu berusia 10 tahun dikirim kesekolah musim panas di Danau harvey, AS. Oarng tuanya ketika itu tinggal di sana. Seorang gurunya agak sentimaen kepadanya. Boetz sering menghukumnya membersihkan dasar danau yang penuh ranting dan pohon kering. Kalau tidak dibersihkan, anak-anak yang terjun bisa celaka. Inilah asal mulanya ia semakain pandai berenang dan menyelam.
Ketika berusia 20 tahun, ia masuk Sekolah Angkatan Laut. Lama tahun kemudian ia mengalami kecelakaan mobil. Paru-parunya bocor dan dua belas tulangnya patah. Walaupun menurut dokter kedua lengannya bakal lumpuh Cousteau bisa sembh juga. Delapan bulan lamanya ia menginap di rumah sakit. Ia kemudian bertugas kembali di angkatan laut. Kira-kira waktu itulah ia mulai melakukan berbagai eksperimen untuk menyelam sampai akhirnya menemukan aqualung. Aqualung dilanjutkan dengan penemuan-penemuan lain, seperti pakai selam yang tak perlu lagi diberi tekanan, beberapa keperluan tempur bawah laut (kerja sama dengan AL. Prancis), ruang dekompresi pertama didunia yang memungkinkan simulasi kondisi selam sedalam 300 m, alat pernapasan dengan gas campuran untuk keperluan militer yang dikenal dengan istilah DC-52.
Pada tahun 1950, sebuah bekas kapal perang yang sudah sempat beralih fungsi menjadi feridiserahkan kepada Coustaeu dan diberi nama Calypso. Kapalkayu ini panjangnya 47 m dengan kekuatan 580 tenaga kuda. Cousteaw menghabiskan tabungannya untuk mengubah kapal itu menjadi kapal penelitian oseanografi. Ia membuat ruang dekompresi dan membuat jendela di badan kapal untuk mengamati fauna dari bawah laut.
Tahun 1951, Calypso berexpedisi ke Laut merah yang kemudian disusul dengan expedisi arkeologi bawah laut di perairan Marseille, di kedalaman 40 m. Ia berusaha menemukan bangkai kapal Yunani yang sudah 100 tahun karam disana berikut ratusan guci dan benda-benda keramik.
Selain pembuatan film tentang kelautan. Cousteau juga memperoleh pemasukan dari kontrak untuk mencari sumber minyak. Misalnya di awal tahun 1960-an, ketika di teluk Persia di lepas pantai Abu dhabi. Bersama para penyelamnya, ia melakukan penelitian awal disana untuk membuktikan adanya sumber minyak ternyata kemudian memang ada, dan Abu Dhabi pun berubah dari desa kecil kaum pengembara menjadi kota besar dengan banyak pencakar langit.
Calypson dan Alcyone juga menyediakan fasilitas penelitian untuk ilmuan seluruh dunia yang ingin mengadakan penelitian kelautan.
Sepanjang kariernya, Cousteau didampingi istrinya, Sumoe, yang oleh Cousteu disebut “jiwa calypso” boleh dikatakan, ia paling lam tinggal di atas kapal karena mendarat bila awak kapal sedang cuti tahunan.
Cousteau yang pensiun dari AL dengan pangkat kapten ini banyak dibantu putranya, Jean-Michel Cousteau, yang kini menjadi direktur sekaligus wakil presiden eksekutif dari Cousteau Society Inc. Jean-Michel inilah yang dipersiapkan menjadi penerus dan pengganti ayahnya.
Sumber:
http://rachmatmuggy.blogdetik.com/2012/11/12/pengertiantujuan-macam-macam-dan-syarat-alinea/

Kamis, 01 November 2012

Wacana dan Pilihan Kata (Diksi)


Tugas Bahasa Indonesia 2
1. Buatlah wacana singkat dengan memperhatikan EYD, tanda baca.
2. Carilah informasi yang berhubungan dengan pilihan kata (Diksi) dengan memperhatikan:
  • Pengertian
  • Macam-maca Diksi
  • Makna Kata
  • Sinonim
  • Antonim
  • Homonim
  • Polisemi
  • Hiponim
Jokowi Inspeksi Mendadak
Seperti hal yang saya lihat di televisi, semenjak dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2015 Jokowi tidak henti-hentinya melakukan inspeksi ke lapangan. Seperti contohnya beberapa hari lalu Gubernur DKI Jakarta Jokowi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur, dan Kecamatan Cempaka Putih. Di kedua kantor kelurahan itu, Jokowi tak bertemu dengan masing-masing lurah ataupun camat yang seharusnya pada waktu tersebut sudah harus berada dikantor mereka. Saat berada di Kelurahan Cempaka Putih Timur Jokowi melontarkan pertanyaan kepada staf kelurahan karena tak bertemu sang lurah. Staf kelurahan di kantor tak dapat menjawab secara pasti dan hanya mengatakan lurah sedang tidak berada di tempat. "Lagi keluar, Pak," kata seorang staf Kelurahan Cempaka Putih Timur.
Sidak Jokowi ke Kelurahan Cempaka Putih Timur itu hanya berlangsung sekitar dua menit. Selanjutnya, Jokowi melanjutkan kunjungannya ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Tetapi saat inspeksi ke kantor Kecamatan Cempaka Putih setali tiga uang, di sana ia juga tak bertemu Camat Cempaka Putih. Alhasil, Jokowi pun hanya mampir sekitar lima menit. Saat berada disana, Jokowi sempat berperan sebagai warga dan bertanya akan prosedur mengajukkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)"Ini berkasnya mana, terus bayarnya berapa?" tanya Jokowi.
Karena banyak keluhan tentang berbelit-belitnya pengurusan KTP oleh staf Kecamatan, Jokowi menuju tempat pelayanan KTP. Dan benar saja di tempat tersebut tertera simbol "Buka", tetapi Jokowi menemukan loketnya masih tertutup. "Ini tulisannya 'Buka', tetapi loketnya tutup. Enggak benar ini," kata Jokowi.
Setelah berkunjung ke tiga tempat itu Jokowi merasa perlu untuk memanggil seluruh Lurah dan Camat wilayah DKI Jakarta.  Jokowi akan menggelar pertemuan dengan para lurah dan para camat DKI Jakarta. Jokowi mengatakan, pertemuan tersebut guna mendapatkan pengarahan mengenai birokrasi yang dapat melayani masyarakat dan harus memulai pelayanan masyarakat tepat waktu sehingga semakin optimal.

Pengertian Diksi
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”. Sedangkan menurut Wikipedia pengertian diksi adalah sebagai berikut:
1.    Diksi merupakan pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara.
2.    Diksi merupakan seni berbicara yang  jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami. Pengertian ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Diksi dapat pula diartikan pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam karang mengarang (Kridalaksana, 1982: 35). Diksi bukan hanya berarti pilih-memilih kata. Istilah ini bukan saja digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
Diksi atau pilihan kata mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu.

Makna Kata

Makna sebuah kata atau sebuah kalimat merupakan makna yg tidak selalu berdiri sendiri.
Adapun makna kata terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
1.    Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang lugas yang menyampaikan sesuatu secara faktual. Makna denotative tidak akan mengalami perubahan makna. Makna konotatif adalah makna yang bukan sebenarnya, yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.
Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman. Contoh: Kata kurus pd contoh di atas bermakna konotatif netral, artinya tdk memiliki nilai rasa yg mengenakkan, tetapi kata ramping bersinonim dg kata kurus itu memiliki konotatif positif, nilai yg mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan ramping.
2.     Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang cakupannya lebih luas. Kata khusus adalah kata yang    memiliki cakupan yang  lebih sempit atau khusus. Misalnya bunga termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari bunga adalah mawar, melati , anggrek.
3.    Makna Leksikal dan makna Gramatikal
Makna Leksikal adalah makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indera atau  makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan.
Contoh: Kata nyamuk, makna leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit.
Makna Gramatikal adalah untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia, menggunakan pengulangan kata, seperti kata: meja yg bermakna “sebuah buku,” menjadi meja-meja  yang bermakna “‘ banyak meja.”
4.    Makna Peribahasa
Makna pribahasa adalah makna yang bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan, maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan.
Contoh: Bagai, bak, laksana dan umpama lazim digunakan dl peribahasa.
5.    Makna Kias dan Lugas
Makna kias adalah kataataupun kalimat yg tidak mengandung  arti yang sebenarnya. Contoh: raja siang, bermakna mathari.
6.    Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang dapat diserap oleh panca indra. Misalnya meja, air, dan suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang sulit diserap oleh panca indra. Misalnya kemerdekaan, kebebasan.

Macam-macam Diksi

Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu :
·         fonem
·         Silabel
·         Konjungsi
·         Hubungan
·         kata benda
·         kata kerja
·         infleksi
·         uterans.

Macam macam hubungan makna

1. Sinonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
2. Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
3. Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4. Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
5. Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
6. Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7. Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8. Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Sumber:

Followers