Kamis, 01 November 2012

Wacana dan Pilihan Kata (Diksi)


Tugas Bahasa Indonesia 2
1. Buatlah wacana singkat dengan memperhatikan EYD, tanda baca.
2. Carilah informasi yang berhubungan dengan pilihan kata (Diksi) dengan memperhatikan:
  • Pengertian
  • Macam-maca Diksi
  • Makna Kata
  • Sinonim
  • Antonim
  • Homonim
  • Polisemi
  • Hiponim
Jokowi Inspeksi Mendadak
Seperti hal yang saya lihat di televisi, semenjak dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2015 Jokowi tidak henti-hentinya melakukan inspeksi ke lapangan. Seperti contohnya beberapa hari lalu Gubernur DKI Jakarta Jokowi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur, dan Kecamatan Cempaka Putih. Di kedua kantor kelurahan itu, Jokowi tak bertemu dengan masing-masing lurah ataupun camat yang seharusnya pada waktu tersebut sudah harus berada dikantor mereka. Saat berada di Kelurahan Cempaka Putih Timur Jokowi melontarkan pertanyaan kepada staf kelurahan karena tak bertemu sang lurah. Staf kelurahan di kantor tak dapat menjawab secara pasti dan hanya mengatakan lurah sedang tidak berada di tempat. "Lagi keluar, Pak," kata seorang staf Kelurahan Cempaka Putih Timur.
Sidak Jokowi ke Kelurahan Cempaka Putih Timur itu hanya berlangsung sekitar dua menit. Selanjutnya, Jokowi melanjutkan kunjungannya ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Tetapi saat inspeksi ke kantor Kecamatan Cempaka Putih setali tiga uang, di sana ia juga tak bertemu Camat Cempaka Putih. Alhasil, Jokowi pun hanya mampir sekitar lima menit. Saat berada disana, Jokowi sempat berperan sebagai warga dan bertanya akan prosedur mengajukkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)"Ini berkasnya mana, terus bayarnya berapa?" tanya Jokowi.
Karena banyak keluhan tentang berbelit-belitnya pengurusan KTP oleh staf Kecamatan, Jokowi menuju tempat pelayanan KTP. Dan benar saja di tempat tersebut tertera simbol "Buka", tetapi Jokowi menemukan loketnya masih tertutup. "Ini tulisannya 'Buka', tetapi loketnya tutup. Enggak benar ini," kata Jokowi.
Setelah berkunjung ke tiga tempat itu Jokowi merasa perlu untuk memanggil seluruh Lurah dan Camat wilayah DKI Jakarta.  Jokowi akan menggelar pertemuan dengan para lurah dan para camat DKI Jakarta. Jokowi mengatakan, pertemuan tersebut guna mendapatkan pengarahan mengenai birokrasi yang dapat melayani masyarakat dan harus memulai pelayanan masyarakat tepat waktu sehingga semakin optimal.

Pengertian Diksi
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”. Sedangkan menurut Wikipedia pengertian diksi adalah sebagai berikut:
1.    Diksi merupakan pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara.
2.    Diksi merupakan seni berbicara yang  jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami. Pengertian ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Diksi dapat pula diartikan pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam karang mengarang (Kridalaksana, 1982: 35). Diksi bukan hanya berarti pilih-memilih kata. Istilah ini bukan saja digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
Diksi atau pilihan kata mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu.

Makna Kata

Makna sebuah kata atau sebuah kalimat merupakan makna yg tidak selalu berdiri sendiri.
Adapun makna kata terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
1.    Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang lugas yang menyampaikan sesuatu secara faktual. Makna denotative tidak akan mengalami perubahan makna. Makna konotatif adalah makna yang bukan sebenarnya, yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.
Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman. Contoh: Kata kurus pd contoh di atas bermakna konotatif netral, artinya tdk memiliki nilai rasa yg mengenakkan, tetapi kata ramping bersinonim dg kata kurus itu memiliki konotatif positif, nilai yg mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan ramping.
2.     Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang cakupannya lebih luas. Kata khusus adalah kata yang    memiliki cakupan yang  lebih sempit atau khusus. Misalnya bunga termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari bunga adalah mawar, melati , anggrek.
3.    Makna Leksikal dan makna Gramatikal
Makna Leksikal adalah makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indera atau  makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan.
Contoh: Kata nyamuk, makna leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit.
Makna Gramatikal adalah untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia, menggunakan pengulangan kata, seperti kata: meja yg bermakna “sebuah buku,” menjadi meja-meja  yang bermakna “‘ banyak meja.”
4.    Makna Peribahasa
Makna pribahasa adalah makna yang bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan, maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan.
Contoh: Bagai, bak, laksana dan umpama lazim digunakan dl peribahasa.
5.    Makna Kias dan Lugas
Makna kias adalah kataataupun kalimat yg tidak mengandung  arti yang sebenarnya. Contoh: raja siang, bermakna mathari.
6.    Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang dapat diserap oleh panca indra. Misalnya meja, air, dan suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang sulit diserap oleh panca indra. Misalnya kemerdekaan, kebebasan.

Macam-macam Diksi

Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu :
·         fonem
·         Silabel
·         Konjungsi
·         Hubungan
·         kata benda
·         kata kerja
·         infleksi
·         uterans.

Macam macam hubungan makna

1. Sinonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
2. Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
3. Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4. Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
5. Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
6. Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7. Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8. Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Sumber:

Followers